Blogger templates

Sabtu, 16 Maret 2013

RDF (Resource Description Framework) pada Web Semantik

     

       Pada artikel sebelum nya telah dibahas mengenai Web Semantik dan kali ini kita akan membahas salah satu teknologi dari Web Semantik tersebut.

      RDF adalah salah satu dari teknologi Web Semantik. RDF merupakan model standar untuk pertukaran data pada web. Menurut Liang Yu pada bukunya yang berjudul A Developer’s Guide to the Semantic Web, RDF merupakan sebuah bahasa untuk merepresentasikan informasi tentang resource yang ada di dunia. RDF merupakan framework untuk merepresentasikan informasi yang terdapat pada web (Konsep RDF).  RDF merupakan tujuan utama bahasa untuk merepresentasikan informasi yang terdapat didalam web (RDF Syntaxt, RDF Schema).

Seperti pengertian RDF yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa RDF dapat merepresentasikan informasi tentang resource baik resource yang berada di dunia maupun resource yang berada di web. RDF merepresentasikan informasi tersebut kedalam sebuah kalimat, sama halnya ketika manusia akan mendeskripsikan sesuatu. RDF mendeskripsikan sesuatu ke dalam kalimat yang terdiri dari subjek, objek, dan predikat. Subjek, objek, dan predikat tersebut merupakan komponen utama dari RDF.
Pada RDF, subjek merupakan resource atau sesuatu yang dideskripsikan yang biasanya merupakan alamat URI (Uniform Resource Identifier), sedangkan predikat merupakan property dari resource yang menjadi penghubung antara subjek dengan objek. Sedangkan objek merupakan URI (Uniform Resource Identifier) atau literal. Ketiga komponen tersebut biasa disebut dingan triple.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa RDF berisi informasi-informasi yang dibutuhkan. Untuk menyimpan RDF tersebut dibutuhkan salah satunya adalah triple store. Dengan kata lain, triple store merupakan tempat penyimpanan RDF. 


Sumber :


http://ilmuweb.net/semantic-web/rdf-resource-description-framework-pada-web-semantik/

 

Web Semantik (Semantic Web)

           

          Pengertian web semantik (Semantic Web) adalah pengembangan dari World Wide Web di mana makna semantik dari informasi di web didefinisikan, sehingga memungkinkan mesin untuk memprosesnya. Web Semantik berasal dari World Wide Web Konsorsium dari Web sebagai media universal data, informasi, dan pertukaran pengetahuan.
Web Semantik terdiri dari seperangkat prinsip-prinsip desain, kelompok kerja kolaboratif, dan berbagai teknologi. Beberapa elemen dari Web Semantik yang dinyatakan sebagai calon masa depan dan unsur-unsur lain dari Web Semantik disajikan dalam spesifikasi formal dimaksudkan untuk memberikan deskripsi formal konsep, istilah, dan hubungan dalam satu domain tertentu.
Istilah Web Semantik itu sendiri diperkenalkan oleh Tim Berners-Lee, penemu World Wide Web. Sekarang, prinsip web semantik disebut-sebut akan muncul pada Web 3.0, generasi ketiga dari World Wide Web. Bahkan Web 3.0 itu sendiri sering disamakan dengan Web Semantik. Web Semantik menggunakan XML, XMLS (XML Schema), RDF, RDFS (Resources Description Framework Schema) dan OWL.
Web Semantik merujuk kepada kemampuan aplikasi komputer untuk lebih memahami bahasa manusia, bukan hanya bahasa yang baku dari para penggunanya tetapi juga bahasa yang lebih kompleks, seperti dalam bahasa percakapan sehingga memudahkan penggunanya untuk berkomunikasi dengan mesin. Web Semantik dapat mengolah bahasa dan mengenali homonim, sinonim, atau atribut yang berbeda pada suatu database.


   

     Semantic web atau web semantik merupakan salah satu perkembangan pada aplikasi web. Menurut bahasa, web semantik mempunyai arti web yang memiliki makna. Dengan kata lain, web semantik merupakan suatu aplikasi web yang mempunyai knowledge base tertentu sehingga bisa dikatakan web semantik mempunyai sifat lebih pintar dari web sebelumnya. Salah satu contoh dari web semantik adalah web tersebut bisa merekomendasikan sesuatu kepada user sesuai dengan interest usernya masing-masing. Dengan demikian, bisa jadi ketika beberapa orang mengakses satu alamat web yang sama, konten atau isi dari halaman web tersebut tidak akan sama. Salah satu contoh dari web semantik adalah igoogle. Ketika pertama kali membuka igoogle, kita akan diminta untuk mengisi lokasi tempat kita berada, setelah itu baru kita menuju ke halaman beranda igoogle. Dengan demikian, bisa jadi isi dari halaman beranda igoogle akan berbeda-beda sesuai dengan lokasi yang diisikan sebelumnya, baik itu dari isi berita, suhu udara, dan yang lainnya.
Web semantic atau semantik web dicetuskan pertama kali oleh  Tim Berners-Lee pada tahun 2001. Web semantik sering disebut sebagai web versi 3.0. Dalam pembuatan aplikasi web semantik tidak semudah membuat aplikasi web biasa. Untuk membuat web semantik terdapat beberapa teknologi yang perlu dipelajari, diantaranya adalah RDF, ontologi, query RDF, RDF Store, dan masih banyak lagi yang perlu dipelajari.

Untuk materi RDF dapat dibaca pada link artikel berikut : RDF


Sumber : 


http://ewawan.com/pengertian-web-semantik-definisi-web-semantik.html 

http://ilmuweb.net/semantic-web/web-semantik/ 

 

Pengalaman awal mengenal Internet dan Web


        Pertama kali saya mengenal internet/web itu sekitar 7 tahun yang lalu, tepat nya pada zaman saya masih kelas 7 atau kelas 1 SMP. Pada saat itu ada sebuah mata pelajaran yang membawa saya untuk mengenal internet/web tersebut. Ya, pelajaran tersebut adalah pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi atau T.I.K. Pada mata pelajaran tersebut saya diperkenalkan pada sebuah software untuk menjelajah internet yaitu web browser. Web browser yang saya kenal pada saat itu adalah Mozilla Firefox dan Internet Explorer.

mozilla firefox


internet explorer

Setelah mengenal web browser tersebut saya juga dipertemukan dengan google


Tugas pertama kali yang diberikan oleh guru saya pada saat itu adalah membuat email. Ya… , pada saat itu  saya di ajarkan bagaimana membuat email melalui sebuah alamat/situs internet yang menyediakan fasilitas untuk membuat email secara gratis, situs tersebut adalah www.yahoo.com


Tidak lama setelah itu, ada sebuah situs jejaring social yang pada masa itu sangat di gandrungi oleh anak muda remaja, ya… situs pertemanan atau jejaring social tersebut adalah Friendster



Karena mengikuti trend pada masa itu, akhirnya saya juga terbawa suasana untuk ikut-ikutan bergabung di social media tersebut. Dengan berkembang nya zaman, muncul sebuah jejaring social baru bernama Facebook
 


Lagi-lagi situs jejaring social menjadi trend  baru yang berkembang dikalangan masyarakat pengguna internet. Dan lagi-lagi saya tidak mau ketinggalan, saya juga ikut membuat akun di social media facebook tersebut.

Ya… , begitulah kira-kira cerita saya mengenai awal saya mengenal internet/web.

Terimakasih telah berkunjung ke blog ini, semoga bermanfaat :-)