Google Cardboard adalah sebuah konsep unik. Headset ini mesti dirakit atau do-it-yourself (DIY) dari potongan kardus, dibentuk dan dilipat sedemikian rupa sehingga menjadi sebentuk kacamata. Cardboard tak memiliki unit display khusus yang memproyeksikan
gambar 3D ke mata pengguna. Sebagai gantinya, digunakanlah sebuah
ponsel Android biasa dan sepasang lensa yang juga bisa dibeli sendiri.
Bagi kalian yang masih awam dengan istilah VR atau Virtual Reality, maka
ini adalah teknologi visual yang bertujuan untuk membuat penggunanya
seolah-olah sedang mengalami sebuah pengalaman yang nyata. Sebagai
contoh sebuah tur virtual di mana kamu dapat mengunjungi sebuah museum,
melihat setiap benda yang dipamerkan, melihat langit-langit yang megah,
sampai memperhatikan detail lantai hanya dengan menggerakkan kepala.
Terlepas dari cara kamu membuat Google Cardboard (membeli bundel atau
memburu bagian demi bagiannya), kamu tetap akan membutuhkan smartphone yang bertindak sebagai layarnya. Google mengatakan bahwa hampir semua smartphone compatible dengan Google Cardboard, namun agar nyaman gunakan smartphone berukuran 4 – 5 inch, kemampuan NFC (tidak terlalu penting), dan sensor gyro untuk mendeteksi pergerakan smartphone.
Proses merakitnya sendiri juga bukan perkara yang sulit untuk dilakukan.
Di sini kamu cukup melipat dan mengkaitkan setiap lubang pola rakitan
yang telah disediakan, agar headset VR yang kondisinya bisa
terbilang rapuh ini bisa tersusun sempurna. Hmm … mengapa saya
menyebutnya rapuh? Karena pada dasarnya kualitas kardus dari VRindo
tidak terlalu kuat, sehingga mau tidak mau, dengan kualitas kardus yang
dikategorikan kelas ringan tadi, kamu harus merawatnya dengan baik agar
Cardboard VR ini tidak cacat di kemudian hari.
Jika kamu punya sedikit waktu luang maka saya sarankan untuk membeli
lensa dan NFC dari VRindo (atau tempat lain) dan membuat sendiri Google
Cardboard dari kardus yang kuat, seperti kardus pizza. Semakin kuat
kardus yang kamu gunakan maka akan semakin tahan lama, walaupun ini
bukanlah sesuatu yang sangat penting karena kamu selalu dapat membuat
yang baru asalkan lensa tidak rusak.
Tips: Lapisi Google Cardboard buatan kamu dengan selotip di bagian kening sekitar mata agar permukaan headset VR ini tidak terlihat jorok dengan bekas keringat para pemakainya (pengalaman pribadi).
Selain sambungan velcro yang mencegah supaya handset yang kamu
masukkan tadi supaya tidak melorot dan terjatuh dari samping, Google
Cardboard menyertakan karet gelang yang cukup untuk menahan handset
kamu agar tidak terombang-ambing saat kamu menengadahkan kepalamu ke
atas. Caranya cukup dengan menyelipkan karet tersebut ke bagian depan
Cardboard, dan kamu tak perlu khawatir lagi dengan melesetnya smartphone kamu saat memiringkan kepala kamu ke kiri dan kanan.
Kelemahan material kardus dari VRindo sendiri terlihat dari dampak penggunaan kain perekat velcro yang terdapat di atas bagian headset VR ini. Seiring dengan seringnya kamu membuka tutup bagian depan Cardboard untuk meletakkan smartphone ini, wujud fisik dari headset
VR ini secara perlahan mulai terlihat kumal akibat banyaknya dorongan
tenaga yang kamu kerahkan saat menarik perekat velcro tersebut dari
luar. Sehingga sesuai penjelasan bahasa asing yang sering kamu lihat di
luar kardus paketan yang kamu temui di luar sana, “please handle this VR kit with care”.
Dari segi aksesibilitas pemakaiannya sendiri, keberadaan cincin magnet
yang terletak pada bagian kiri Cardboard merupakan satu-satunya input
yang bisa kamu gunakan untuk mengatur pengalamanmu selama menyelami
ilusi VR di layar. Untuk memilih sesuatu di layar maka kamu harus
melihatnya dan menggerakkan leher kamu dan jika menu sudah berada dalam
fokus maka tarik cincin magnet ini ke bawah untuk konfirmasi.
Review Google Cardboard
Sumber :
http://id.gamesinasia.com/review-google-cardboard/
http://tekno.kompas.com/read/2014/07/14/12330007/Asyiknya.Menjajal.Kacamata.Kardus.Google
http://raffaelarbi.blogspot.com/2015/02/google-cardboardperangkat-virtual.html
https://www.youtube.com/watch?v=UTNdQGLKavs